Jumat, Oktober 05, 2007

Keputihan

Nama medisnya flour albus banyak dialami wanita yang merupakan gejala adanya gangguan alat kelamin. Klo penyebabnya infeksi biasanya disertai rasa gatal di dalam vagina dan sekitar bibir kemaluan bagian luar. Kadang-kadang disertai rasa perih saat berkemih karena infeksinya dapat menyebar dan membuat peradangan ke saluran kencing. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.

penyebab keputihan :

- Infeksi Gonore, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
-Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer berwarna kuning kelabu.
-Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.




Menurut Boyke, dikenal dua jenis keputihan, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Keputihan fisiologis biasanya tidak gatal, tidak bau dan datangnya pada masa subur wanita. Biasanya juga datang menjelang seorang wanita dewasa terkena haid. Sedangkan keputihan patologis adalah keputihan yang sudah gatal, bau dan berubah warna. "Itu harus segera diobati," katanya.
Salah satu jenis keputihan patologis adalah keputihan yang disebabkan karena penyakit kanker mulut rahim, serta keputihan akibat stress, benda asing (spiral), letih, dsb.
Keputihan akibat kanker rahim salah satu penyebabnya adalah sering berganti-ganti pasangan. "Dari berganti-ganti pasangan itulah, maka sang suami menularkan kepada istrinya. Karena para istri malu memeriksakan dirinya ke dokter, maka mereka biasanya baru memeriksa setelah menderita keputihan dan hubungan seks berdarah. Padahal itu sudah masuk kanker stadium dua atau tiga," kata Boyke. Padahal dengan deteksi dini melalui pemeriksaan pap net (deteksi kanker), pasien dapat dideteksi ada-tidaknya penyakit kanker. Bahkan jika masih pada stadium dini, penyakit tersebut dapat disembuhkan 100 persen.




Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca dibawah ini :
Vagina mempunyai sistem perlindungan alam yang ampuh, yaitu keasaman yang lebih tinggi dari jaringan lainnya dan adanya mikroba pelindung yang menguntungkan tubuh kita, yaitu Doderleins, yang hidup menjaga keseimbangan ekosistem vagina, sehingga tetap dalam keadaan seimbang. Tapi tentu saja, keseimbangan ini dapat terganggu oleh beberapa hal antara lain menstruasi, penyakit kencing manis serta pemakaian obat-obat hormonal. Keputihan yang bukan merupakan keadaan penyakit (non-patologis) dapat saja terjadi pada setiap wanita. Biasanya cairan yang keluar bening, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal. Cairan keputihan ini jumlahnya bisa sedikit atau cukup banyak, terjadi menjelang dan sehabis menstruasi, pada saat terangsang secara seksual, atau ketika sedang stres. Disamping itu keputihan dapat pula dialami pada wanita yang sedang hamil, namun hal ini merupakan hal yang wajar selama tidak berlebihan. Jika cairan yang keluar dari vagina sudah tidak bening, berwarna putih kekuningan, keabuan sampai kehijauan, kental, berbau seperti telur busuk atau anyir seperti ikan mentah, gatal dan jumlahnya lebih banyak, besar kemungkinan keputihan tersebut sudah tidak normal. Keputihan yang tidak normal biasanya terjadi karena infeksi jamur, parasit atau bakteri. Organisme tersebut sangat mudah berkembang jika lingkungan di sekitar vagina lembab dan kotor. Bila pH sekitar vagina berubah menjadi basa, akan menyuburkan pertumbuhan bakteri atau kuman seperti Candida, Trichomonas, E. coli, Staphylococcus, dan lain sebagainya. Keputihan abnormal (patologis) dapat terjadi karena kelelahan, stress, atau karena kuman-kuman penyebab infeksi yang menyebabkan keasaman daerah sekitar vagina terganggu. Keputihan abnormal merupakan masalah yang cukup sering dialami wanita. Keputihan tidak menyebabkan kanker. Namun, salah satu gejala kanker mulut rahim adalah keputihan. Keputihan yang sering terjadi dapat merupakan suatu gejala kanker mulut rahim.Keputihan yang parah dan dibiarkan lama tidak diobati dapat menyebabkan kemandulan. Jika keputihan tidak diobati, maka infeksi yang ada dapat merembet ke rongga rahim, kemudian ke saluran telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul. Tidak jarang, wanita yang menderita keputihan kronik selama bertahun-tahun akhirnya menjadi mandul. Banyak wanita yang menganggap enteng keputihan. Jika keputihan tersebut hanya bersifat fisiologis (normal, non patologis) memang tidak berbahaya, namun, jika bersifat patologis harus segera diobati, karena lama kelamaan dapat menyebabkan kesulitan untuk mempunyai anak. Kita memang harus dapat mengenali gejala penyakit keputihan. Walaupun penyakit ini dinamakan keputihan namun warna cairannya tidak selalu berwarna putih polos. Warna ini sangat tergantung dari penyebab dan lamanya penyakit yang diderita. Bentuk cairan tersebut dapat berupa cairan seperti susu, cairan yang kental dan liat berwarna kekuningan, atau kadang-kadang sampai berupa gumpalan seperti keju yang menimbulkan rasa gatal. Jika terkena infeksi jamur, biasanya cairan akan menggumpal, berwarna kehijauan disertai dengan rasa gatal.Penyebab terjadinya keputihan bermacam-macam. Keputihan dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri seperti Gonococcus (penyebab penyakit GO), Chlamydia trichomatis, Gardenella, dan Treponema pallidum (penyebab Sifilis), adanya infeksi jamur seperti Candida, adanya infeksi parasit seperti Trichomonas vaginalis, serta adanya infeksi virus seperti Condyloma acuminata dan Herpes. Keputihan juga dapat terjadi karena menderita sakit dalam waktu lama, kurang gizi, anemia, kurang terjaganya kebersihan sehingga berakibat timbulnya jamur atau parasit. Keputihan juga dapat disebabkan oleh benda-benda yang dimasukkan secara sengaja atau tidak ke dalam vagina misalnya tampon, obat atau alat kontrasepsi, rambut kemaluan serta benang (misal berasal dari selimut, celana dan lain-lain). Selain itu, keputihan abnormal juga dapat disebabkan karena luka (misalnya tusukan, benturan, tekanan atau iritasi yang berlangsung lama). Penyakit ganas seperti tumor atau penyakit-penyakit menular seksual (misalnya gonorrhoea, raja singa dan AIDS) juga sering disertai oleh keputihan.Pencegahan terhadap penyakit keputihan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang pada intinya adalah selalu menbjaga kebersihan diri, termasuk di sekitar vagina. Namun tidak disarankan untuk membilas vagina dengan cairan-cairan yang dapat mengganggu keseimbangan pH vagina. Jika Anda tidak sedang menderita keputihan, sebaiknya membersihkan daerah vagina dan sekitarnya dengan air bersih saja. Jangan dengan sabun. Cairan antiseptik pembilas vagina sebaiknya digunakan apabila perlu saja, yaitu ketika Anda merasakan mulai terjadi keputihan yang abnormal atau jika disarankan dokter. Hindari pakaian dalam yang ketat atau bahan yang tidak menyerap keringat, sebaiknya gunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun dan biasakan ganti setiap hari. Hindari duduk pada toilet umum jika tidak sangat terpaksa. Keputihan dapat menular, antara lain melalui hubungan seksual, melalui perlengkapan mandi seperti handuk atau melalui bibir kloset.Biasakan membasuh vagina dengan cara yang baik dan benar yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Cucilah dengan air bersih setiap kali Anda buang air kecil dan pada saat mandi. Begitu pula penggantian sanitary napkins (pembalut wanita) pada waktunya selama masa menstruasi akan banyak menolong agar terjaga kebersihan alat kelamin. Pengobatan yang dapat dilakukan untuk keputihan yang masih ringan adalah dengan menggunakan larutan antiseptik khusus pembilas vagina yang dapat Anda peroleh di apotek. Tanyalah dengan seksama kepada Apoteker Pengelola Apotek, yaitu apoteker penganggung jawab yang ada pada setiap apotek, bagaimana cara menggunakan cairan tersebut dengan benar dan apa efek samping yang harus diwaspadai selama menggunakan cairan antiseptik pembilas vagina tersebut.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Setelah baca artikel ini saya jadi lega. Berarti keputihan yang saya alami waktu lalu memang hanya infeksi jamus saja. Waktu itu stres juga lihat keputihan yang sampai berwarna kuning kehijauan gitu. Mana kental seperti... bubur atau krim soes gitu. Syukurlah sekarang sudah sembuh, mengikuti petunjuk yang ada dan mengurangi kegiatan saya. Mungkin karena sudah libur, dan hanya dirumah saja dan tak lagi kecapean (Mungkin karena sambil puasa juga, jadi saya super capek waktu itu ). Semua sudah kembali normal. - Liz -

Anonim mengatakan...

infonya ngbantu bgd. gw akhr2 ini sring bgd keputihan yg dsertai sm bau ga ngenakin. bahkan bau yg bsa kecium dri jrk yg agak jauh antara hidung sma vagina[hehe mxd gw lgi duduk aj kcium]

tpi gw btuh saran donk. gw sring bgd keputihan yg akhr2 ni bau bgd n kentel bgd. cuma bedany gw ga bgtu gatel2, ad sh garuk2, tpi jarang. dan walopun kentel sprti keju dan bau aagak amis gtu, tp kok keputihan gw ga berwarna.

trus ad 1 lg yg mw gw tnya. kira2 wajib g sh stlah kencing, vagina dibasuh ma tissue?

soalny gw bngung kalo dibasuh ma tissue ktny jg g bgs krn adny elemen2 di tissue itu yg g bgus bwt ngusap vagina. tapi kalo vagina ga dibasuh saat stlh kencing, tar jd jamur lg krn lembab.

heheheh...tlg dijawab yaa.tq

Anonim mengatakan...

sedikit lega tapi masih khawatir dengan bentuk keputihan yang sedang saya alamai skrg persis spt ke-2 komentar sebelum ini dan info pada artikel, karena saat ini saya belum memeriksakan diri kedokter.mudah-mudahan semua baik-baik saja..