Kamis, Oktober 04, 2007

nyeri menstrulasi

Klo yang satu ini pasti cewe-cewe pernah mengalaminya,,rasanya memang ga enak banget. Kenapa ya bisa nyeri??? Kalian pernah bertanya-tanya ga kenapa bisa demikian,,,,,,,,,,,,
Nyeri menstrulasi merupakan suatu permasalahan serius yang dihadapi kebanyakan wanita pada saat sebelum, sedang, atau sesudah menstrulasi. Nyeri dapat dirasakan di daerah perut bagian bawah, pinggang, bahkan punggung. Disebut juga dismenore. Nyeri ini sebenarnya wajar apabila masih dalam batas-batas tidak mengganggu aktivitas kita dalam arti kata nyerinya masih ringan. Tetapi lain halnya jika nyeri ini sangat hebat dan sampai mengganggu aktivitas bahkan sampai tidak dapat melakukan aktivitas. Dismenore timbul akibat kontraksi otot uterus oleh rangsangan hormon prostaglandin. Dismenore yang paling sering adalah dismenore fungsional (nyeri ringan/masih wajar) yang terjadi pada hari pertama atau pada saat menjelang hari pertama menstrulasi akibat penekanan kanalis servikalis. Biasanya akan membaik bahkan menghilang seiring hari berikutnya menstrulasi. Dismenore merupakan proses yang alamiah jadi tidak ada cara pencegahannya. Salah satu caranya adalah mengalihkan rasa nyeri itu dengan melakukan kegiatan lain misalnya dengan meletakkan benda hangat di atas perut. Tetapi jika tidak teratasi dapat diberikan obat pereda nyeri. Dismenore yang nonfungsional (abnormal) yaitu nyeri yang dirasakan sangat hebat dan terus-menerus baik sebelum, sedang, bahkan sesudah menstrulasi. Jika sudah berlangsung lama penyakit yang dicurigai adalah endometriosis atau kista ovarium. Maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan apakah ada kista ovarium atau tidak dengan USG atau laparoskopi untuk melihat endometriosis.
Ada 2 jenis dismenore, yaitu dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer tidak ditemukan kelainan ginekologi. Dismenore primer hanya disebabkan gangguan keseimbangan fungsional bukan karena penyakit organik pelvis. Rasa nyeri menstrulasi pada remaja kebanyakan dismenore primer. Nyeri yang dirasakan adalah seperti kejang pada perut bawah tapi dapat merambat sampai pinggang dan paha serta bisa juga disertai mual, muntah, sakit kepala dan diare. Beberapa penyebab dari dismenore primer antara lain karena faktor kejiwaan, faktor konstitusi (misalnya anemia), faktor obstruksi kanalis sevikalis (sekarang hal ini bukan merupakan hal yang penting karena banyak penderita dismenore tanpa stenosis servikalis atau tanpa uterus hiperantefleksi, tetapi mioma submukosum bertangkai atau polip endometrium dapat menyebabkan dismenore karena otot-otot uterus menjadi kontraksi kuat untuk mengeluarkan kelainan tersebut), yang keempat adalah faktor endokrin yaitu disebabkan oleh kontraksi uterus berlebih karena seperti yang telah disinggung di atas pada fase sekresi endometrium memproduksi prostaglandin F2 alfa yang menyebabkan kontraksi otot, dan jika produksi prostaglandin F2 alfa berlebihan maka dapat masuk ke peredaran darah sehingg didapat pula efek yang lain selain dismenore seperti diare, nausea, dan muntah. Dismenore yang ke 2 adalah dismenore sekunder yaitu nyerinya berhubungan dengan adanya kelainan kongenital atau kelainan pelvis contohnya seperti endometriotis,mioma uteri, stenosis serviks, dan malposisi uterus.
Pemberian kontrasepsi oral yang menekan ovulasi merupakan pengobatan yang efektif karena dismenore jarang menyertai perdarahan tanpa ovulasi, obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) juga dapat diberikan dan obat tersebut lebih efektif jika diberikan
sebelum terjadinya nyeri

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tahu g pembagian disminore berdasarkan tingkat nyerix????????literaturnya jg.....